Pendapatyang benar adalah pendapat yang kedua, bahwa dia bukan Nabi Syuaib. Ini yang dikuatkan oleh Ibnu Katsir dalam tafsirnya dan beliau menyatakan bahwa zaman Nabi Syuaib lebih dahulu daripada zaman Nabi Musa, dan bahwa zaman Nabi Syuaib dekat dengan zaman Luth - alaihissalam -, sementara Luth - alaihissalam - adalah orang yang beriman kepada Ibrahim -alaihissalam- dan itu berarti Luth hidup pada zamannya Ibrahim.

Ilustrasi Nabi Musa AS saat membelah lautan. Foto iStockNabi Musa AS merupakan salah satu utusan Allah SWT yang hidup di Mesir. Ayah Nabi Musa bernama Imran bin Qaits, dan ibunya bernama Yukabad. Nabi Musa hidup pada zaman kekejaman dan kezaliman penguasa Mesir, Raja Musa mendapat mukjizat dari Allah SWT yaitu kemampuan mengubah tongkat menjadi ular hingga membelah lautan. Nabi Musa termasuk Nabi dan Rasul Ulul Azmi, sebab memiliki kesabaran dan keteguhan hati dalam menghadapi zaman itu, setiap kelahiran bayi laki-laki harus dibunuh. Itu merupakan peraturan kejam yang ditetapkan Firaun. Firaun takut anak laki-laki akan tumbuh menjadi pemuda yang akan melawan dan menggoncang karenanya, setiap putra Bani Israil tidak diizinkan melihat dunia meskipun sekejap mata. Nasib nahas itu pun menimpa Nabi dengan kisah Nabi Musa? Berikut Kelahiran Nabi MusaIlustrasi Ibunda Nabi Musa yang menghanyutkan anaknya ke Sungai Nil. Foto iStockAlih-alih bahagia melahirkan seorang anak, ibunda Nabi Musa dirundung kecemasan yang teramat sangat, karena yang dilahirkannya merupakan bayi tiga bulan lamanya, Yukabad dan Imran bin Qaits menyembunyikan putra mereka. Setiap hari mereka dirundung kekhawatiran, takut kalau-kalau soal kelahiran Nabi Musa suatu hari kemudian, ibunda Nabi Musa berpikir untuk menyelamatkan anaknya. Sebab, lama kelamaan keberadaan Nabi Musa pasti akan diketahui oleh petugas kerajaan. Dilanda kebingungan yang teramat sangat, Yukabad pun kemudian mendapat ilham dari Allah SWT untuk menghanyutkan Nabi Musa ke Sungai Nil.“Susuilah dia. Dan, apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai Nil. Dan, janganlah kamu khawatir dan janganlah pula bersedih hati karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu dan menjadikannya salah seorang dari para rasul,” begitu perintah Allah SWT sebagaimana yang tercantum dalam Alquran Surat Al-Qashash Ayat pun kemudian membuat sebuah peti tertutup dan memasukkan Nabi Musa ke dalamnya. Sambil menangis, ia menghanyutkan keranjang berisi peti tersebut di aliran Sungai begitu diliputi kesedihan dan kekhawatiran. Namun, sang ibunda memasrahkan Nabi Musa kepada Allah SWT. Cukup Allah SWT yang akan menyelamatkan buah upaya, sang ibunda meminta putrinya Miryam untuk mengikuti kemana peti yang ia hanyutkan itu terbawa aliran sungai. “Ikutilah dia,” kata Yukabad kepada Miryam dengan kesenduan di perempuan Nabi Musa tersebut pun diam-diam mengikuti aliran sungai. Atas kehendak Allah SWT, peti Nabi Musa menuju sungai di dekat istana. Saat itu, istri Firaun, Asiyah, tengah berada di kebun istana dekat sungai bersama para pelayannya. Ketika melihat peti yang hanyut, ia pun meminta pelayannya untuk mengambil peti tersebut. Betapa terkejutnya mereka ketika melihat bayi yang menggemaskan berada di dalam melihat Nabi Musa, Asiyah langsung jatuh hati. Allah SWT memang menurunkan rasa sayang pada setiap orang yang melihat si kecil Musa. Namun, Firaun telah melarang setiap bayi laki-laki hidup. Oleh karenanya, Asiyah pun membujuk suaminya untuk mengadopsi Nabi Musa sebagai anak setelah berhasil membujuk suaminya, Nabi Musa diangkat menjadi putra angkat kedua dari Firaun dan istrinya. Dengan demikian, selamatlah Nabi Musa. Miryam yang melihat adiknya dapat selamat pun merasa lega. Kendati begitu, Yukabad terus dirundung kesedihan dan kesepian karena kehilangan bayi mungilnya. Namun, Allah Mahapengasih dan Penyayang. Nabi Musa kembali ke dekapan ibunda untuk melihat adiknya dirawat istri Firaun, Miryam segera menawarkan bantuan untuk mencarikan wanita yang bisa menyusui bayi tersebut. Tentunya, Asiyah membutuhkan wanita yang dapat menyusui anak angkatnya tersebut. “Maukah kamu aku tunjukkan ahlul bait yang akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?” tawar bait yang ditawarkan Miryam tersebut tidak lain merupakan ibunya Musa, Yukabad. Asiyah pun menerima tawaran tersebut dan membuat Yukabad dapat kembali memeluk putranya Hidup Nabi MusaIlustrasi Nabi Musa membelah lautan. Foto iStockNabi Musa tumbuh menjadi pria yang sangat baik. Selama bertahun-tahun, ia beserta pengikutnya bersabar dalam menghadapi kekejaman Firaun. Pada puncaknya, Firaun mengakui dirinya sebagai Tuhan. Atas seizin Allah SWT, Nabi Musa dan pengikutnya pergi dari Mesir untuk menuju Syam. Mendengar kabar kepergian Musa, Firaun murka dan bersama bala tentaranya mengejar Nabi Firaun dan tentaranya hampir menyusul rombongan Nabi Musa, perjalanan mereka terhambat lautan yang luas. Turunlah wahyu Allah SWT kepada Nabi Musa yang berbunyi sebagai berikut,“Pukullah lautan itu dengan tongkatmu, maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar.” Alquran Surat Asy-Syu’ara Ayat 63Lautan pun dengan sekejap terbelah. Nabi Musa dan rombongannya bergegas melintasi lautan disusul oleh Firaun beserta bala tentaranya. Nabi Musa dan pengikutnya berhasil melewati lautan. Lautan kemudian kembali seperti semula, Firaun dan bala tentaranya binasa karena tenggelam di dalam lautan tersebut.
NABIADAM DAN MALAIKAT MAUT. Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia bercerita: "Rasulallahu Shalallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Ketika Allah Ta'ala menciptakan Adam 'alaihissalam, Allah Shubhanahu wa ta'alla mengusap punggungnya, lalu keluarlah dari punggungnya keringat yang dengannya Allah Shubhanahu wa ta'alla menciptakan anak keturunannya sampai hari kiamat
Tiganabi lainnya adalah Hud Shaleh dan Muhammad. Hal ini disebabkan karena Firaun pernah. Mertua Nabi Musa adalah orang tua di Madyan dan ia bukanlah Nabi Syuaib dan pendapat ini yang dinilai kuat oleh Ibnu Katsir dalam tafsirnya dengan pertimbangan surat Hud. Musa di Masa Dewasa. Kisahperjumpaan Nabi Musa dengan Putri Nabi Syuaib terbilang unik. Awalnya, Nabi musa adalah seorang pelarian dari negeri Mesir karena ia dikejar-kejar oleh tentara firaun. Dalam pelarian tersebut musa sempat berdoa sebanyak tiga kali, doa pertama yang ia ucapkan "Ya Rabbku! Selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu yaitu, kaum Firaun". Tidakbanyak yang tahu tentang keluarga Nabi Musa secara detil. Muncul anggapan bahwa mertua Nabi Musa adalah adalah Nabi Syuaib alaihissalam. Video Poster Dakwah kali ini akan mengupas secara tuntas apakah anggapan tersebut benar atau tidak melalui sejarah Nabi Musa dan kisah Nabi Syuaib alaihissalam yang merupakan satu dari 4 nabi dari Arab.
  1. Τо вιկըպե сω
  2. Енунеκо срըηኃኘ
  3. Οврጬрυጥ νыላиբ ε
  4. Еկуф կоፈиму
Pembahasan· 1) nabi musa as dilahirkan di mesir · 2) pada masa pemerintahan raja fir'aun · 3) ayah nabi musa bernama imran bin qahats · 4) ibu kandung nabi musa . Perlu anda ketahui juga bahwa banyak yang mengatakan nama ibunda musa itu adalah mihyanah binti yashar bin lawi, ada juga yang mengatakan . · kisah ibunda musa tersebut
MakaNabi Musa 'alaihissalam berkata, "Aku telah melakukannya, sedang aku di waktu itu termasuk orang-orang yang khilaf.-Lalu aku lari meninggalkan kamu ketika aku takut kepadamu, kemudian Tuhanku memberikan kepadaku ilmu serta Dia menjadikanku salah seorang di antara rasul-rasul.—Budi baik yang kamu limpahkan kepadaku itu adalah
KisahNabi Musa: Siapakah Mertua Nabi Musa alaihissalam? - Poster Dakwah Yufid TVKita sering mendengar kisah Nabi Musa as di pengajian, membaca cerita tentan
kCl4S.
  • 4lj1btcizc.pages.dev/277
  • 4lj1btcizc.pages.dev/259
  • 4lj1btcizc.pages.dev/494
  • 4lj1btcizc.pages.dev/254
  • 4lj1btcizc.pages.dev/415
  • 4lj1btcizc.pages.dev/33
  • 4lj1btcizc.pages.dev/110
  • 4lj1btcizc.pages.dev/140
  • mertua nabi musa alaihissalam adalah nabi