Motif Batik – Pengertian, Sejarah, Ciri, Jenis dan Proses Pembuatan – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Batik yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, sejarah, ciri, jenis, motif, dan proses pembuatan, untuk lebih memahami dan mengerti simak ulasan dibawah ini. Batik adalah kain bergambar dan peroses pembuatannya secara khusus yang di gambar atau menerakan motif ke suatu kain yang masih kosong, dan kemudian melaui proses khusu sehingga mempunyai ciri khas pada kain tersebut. Batik Indonesia, keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity sejak 2 Oktober 2009. Sejarah Teknik Batik Sejarah pembatikan di Indonesia berkait erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerjaan Solo dan kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerjaan Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Batik Lukis adalah Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah perang dunia kesatu habis atau sekitar tahun 1920. Adapun kaitan dengan penyebaran ajaran Islam. Banyak daerah-daerah pusat perbatikan di Jawa adalah daerah-daerah santri dan kemudian Batik menjadi alat perjaungan ekonomi oleh tokoh-tokoh pedangan Muslim melawan perekonomian Belanda. Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluaga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga kraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan bahan-bahan pewarna yang dipakai tediri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur. Jaman Majapahit Batik yang telah menjadi kebudayaan di kerajaan Majahit, pat ditelusuri di daerah Mojokerto dan Tulung Agung. Mojoketo adalah daerah yang erat hubungannya dengan kerajaan Majapahit semasa dahulu dan asal nama Majokerto ada hubungannya dengan Majapahit. Kaitannya dengan perkembangan batik asal Majapahit berkembang di Tulung Agung adalah riwayat perkembangan pembatikan didaerah ini, dapat digali dari peninggalan di zaman kerajaan Majapahit. Pada waktu itu daerah Tulungagung yang sebagian terdiri dari rawa-rawa dalam sejarah terkenal dengan nama daerah Bonorowo, yang pada saat bekembangnya Majapahit daerah itu dikuasai oleh seorang yang benama Adipati Kalang, dan tidak mau tunduk kepada kerajaan bahwa dalam aksi polisionil yang dilancarkan oleh Majapahati, Adipati Kalang tewas dalam pertempuran yang konon dikabarkan disekitar desa yang sekarang bernama Kalangbret. Demikianlah maka petugas-petugas tentara dan keluara kerajaan Majapahit yang menetap dan tinggal diwilayah Bonorowo atau yang sekarang bernama Tulungagung antara lain juga membawa kesenian membuat batik asli. Daerah pembatikan sekarang di Mojokerto terdapat di Kwali, Mojosari, Betero dan Sidomulyo. Diluar daerah Kabupaten Mojokerto ialah di Jombang. Pada akhir abad ke-XIX ada beberapa orang kerajinan batik yang dikenal di Mojokerto, bahan-bahan yang dipakai waktu itu kain putih yang ditenun sendiri dan obat-obat batik dari soga jambal, mengkudu, nila tom, tinggi dan luar negeri baru dikenal sesudah perang dunia kesatu yang dijual oleh pedagang-pedagang Cina di Mojokerto. Batik cap dikenal bersamaan dengan masuknya obat-obat batik dari luar negeri. Cap dibuat di Bangil dan pengusaha-pengusaha batik Mojokerto dapat membelinya dipasar Porong Sidoarjo, Pasar Porong ini sebelum krisis ekonomi dunia dikenal sebagai pasar yang ramai, dimana hasil-hasil produksi batik Kedungcangkring dan Jetis Sidoarjo banyak dijual. Waktu krisis ekonomi, pengusaha batik Mojoketo ikut lumpuh, karena pengusaha-pengusaha kebanyakan kecil usahanya. Sesudah krisis kegiatan pembatikan timbul kembali sampai Jepang masuk ke Indonesia, dan waktu pendudukan Jepang kegiatan pembatikan lumpuh lagi. Kegiatan pembatikan muncul lagi sesudah revolusi dimana Mojokerto sudah menjadi daerah pendudukan. Ciri khas dari batik Kalangbret dari Mojokerto adalah hampir sama dengan batik-batik keluaran Yogyakarta, yaitu dasarnya putih dan warna coraknya coklat muda dan biru tua. Yang dikenal sejak lebih dari seabad yang lalu tempat pembatikan didesa Majan dan Simo. Desa ini juga mempunyai riwayat sebagai peninggalan dari zaman peperangan Pangeran Diponegoro tahun 1825. Meskipun pembatikan dikenal sejak jaman Majapahait namun perkembangan batik mulai menyebar sejak pesat didaerah Jawa Tengah Surakarta dan Yogyakata, pada jaman kerajaan di daerah ini. Hal itu tampak bahwa perkembangan batik di Mojokerto dan Tulung Agung berikutnya lebih dipenagruhi corak batik Solo dan Yogyakarta. Didalam berkecamuknya clash antara tentara kolonial Belanda dengan pasukan-pasukan pangeran Diponegoro maka sebagian dari pasukan-pasukan Kyai Mojo mengundurkan diri kearah timur dan sampai sekarang bernama Majan. Sejak zaman penjajahan Belanda hingga zaman kemerdekaan ini desa Majan berstatus desa Merdikan Daerah Istimewa, dan kepala desanya seorang kiyai yang statusnya batik Majan ini merupakan naluri peninggalan dari seni membuat batik zaman perang Diponegoro itu. Warna babaran batik Majan dan Simo adalah unik karena warna babarannya merah menyala dari kulit mengkudu dan warna lainnya dari tom. Sebagai batik setra sejak dahulu kala terkenal juga didaerah desa Sembung, yang para pengusaha batik kebanyakan berasal dari Sala yang datang di Tulungagung pada akhir abad ke-XIX. Hanya sekarang masih terdapat beberapa keluarga pembatikan dari Sala yang menetap didaerah Sembung. Selain dari tempat-tempat tesebut juga terdapat daerah pembatikan di Trenggalek dan juga ada beberapa di Kediri, tetapi sifat pembatikan sebagian kerajinan rumah tangga dan babarannya batik tulis. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Seni Dekoratif adalah Jaman Penyebaran Islam Riwayat pembatikan di daerah Jawa Timur lainnya adalah di Ponorogo, yang kisahnya berkaitan dengan penyebaran ajaran Islam di daerah ini. Riwayat Batik. Disebutkan masalah seni batik didaerah Ponorogo erat hubungannya dengan perkembangan agama Islam dan kerajaan-kerajaan dahulu. Konon, di daerah Batoro Katong, ada seorang keturunan dari kerajaan Majapahit yang namanya Raden Katong adik dari Raden Patah. Batoro Katong inilah yang membawa agama Islam ke Ponorogo dan petilasan yang ada sekarang ialah sebuah mesjid didaerah Patihan Wetan. Perkembangan selanjutanya, di Ponorogo, di daerah Tegalsari ada sebuah pesantren yang diasuh Kyai Hasan Basri atau yang dikenal dengan sebutan Kyai Agung Tegalsari. Pesantren Tegalsari ini selain mengajarkan agama Islam juga mengajarkan ilmu ketatanegaraan, ilmu perang dan kesusasteraan. Seorang murid yang terkenal dari Tegalsari dibidang sastra ialah Raden Ronggowarsito. Kyai Hasan Basri ini diambil menjadi menantu oleh raja Kraton Solo. Waktu itu seni batik baru terbatas dalam lingkungan kraton. Oleh karena putri keraton Solo menjadi istri Kyai Hasan Basri maka dibawalah ke Tegalsari dan diikuti oleh pengiring-pengiringnya. disamping itu banyak pula keluarga kraton Solo belajar dipesantren ini. Peristiwa inilah yang membawa seni bafik keluar dari kraton menuju ke Ponorogo. Pemuda-pemudi yang dididik di Tegalsari ini kalau sudah keluar, dalam masyarakat akan menyumbangkan dharma batiknya dalam bidang-bidang kepamongan dan agama. Daerah perbatikan lama yang bisa kita lihat sekarang ialah daerah Kauman yaitu Kepatihan Wetan sekarang dan dari sini meluas ke desa-desa Ronowijoyo, Mangunsuman, Kertosari, Setono, Cokromenggalan, Kadipaten, Nologaten, Bangunsari, Cekok, Banyudono dan Ngunut. Waktu itu obat-obat yang dipakai dalam pembatikan ialah buatan dalam negeri sendiri dari kayu-kayuan antara lain; pohon tom, mengkudu, kayu tinggi. Sedangkan bahan kainputihnyajugamemakai buatan sendiri dari tenunan gendong. Kain putih import bam dikenal di Indonesia kira-kira akhir abad ke-19. Pembuatan batik cap di Ponorogo baru dikenal setelah perang dunia pertama yang dibawa oleh seorang Cina bernama Kwee Seng dari Banyumas. Daerah Ponorogo awal abad ke-20 terkenal batiknya dalam pewarnaan nila yang tidak luntur dan itulah sebabnya pengusaha-pengusaha batik dari Banyumas dan Solo banyak memberikan pekerjaan kepada pengusaha-pengusaha batik di Ponorogo. Akibat dikenalnya batik cap maka produksi Ponorogo setelah perang dunia petama sampai pecahnya perang dunia kedua terkenal dengan batik kasarnya yaitu batik cap mori biru. Pasaran batik cap kasar Ponorogo kemudian terkenal seluruh Indonesia. Ciri-Ciri Batik Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri batik, terdiri atas 1. Ciri-Ciri Batik Tradisional terdiri atas Ragam hias motif ular, barong, geometris, pagoda. Coraknya mempunyai arti simbolik. Warna cenderung gelap putih – hitam – coklat kehitaman . Motif ciri khas daerah asal. 2. Ciri-Ciri Batik Modern terdiri atas Ragam hias bebas binatang, tumbuhan, rangkaian bunga dll. Corak tidak mempunyai arti simbolik tertentu. Penggunaan warna bebas seperti biru, merah, ungu dsb. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait “Nirmana Rupa Dasar Pengertian & Kosa Rupa – Cara Mengolah Jenis-Jenis Batik Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis batik, terdiri atas Batik Tradisonal Batik klasik mempunyai nilai dan cita rasa seni yang tinggi, dengan pengerjaan yang rumit dan dalam waktu berminggu-minggu. Batik klasik mempunyai pola-pola dasar tertentu dengan berbagai macam variasi motif, seperti kawung, parang, nitik, tuntum, ceplok, tambal, dan lain sebagainya. Bahan dasar batik berupa kain katun putih kwalitas halus, juga kain sutera putih, batik dengan bahan sutera akan menghasilkan warna yang lebih hidup. Batik tradisional adalah batik yang susunan motifnya terikat oleh suatu aturan tertentu dan dengan isen-isen tertentu. Oleh karena itu, dalam pembuatannya pun banyak aturan-aturan yang harus dipatuhi. Batik tradisional bersifat terikat dengan aturan terutama dalam hal pembuatan motif BIPIK 20, 1994 19. Batik pada zaman dahulu disebut juga dengan batik lawas. Ciri utana dari batik ini adalah warna yang cenderung lebih gelap, dan juga didominasi dengan warna cokelat yang cenderung tua, hitam, dan juga putih. Corak – corak yang terdapat di batik lawas merupakan corak-corak yang klasik. Dalam istilah, batik lawas dapat diartikan juga sebagai batik yang pernah digunakan dahulu, atau bisa disebut juga second hand. Kain-kain yang digunakan untuk batik lawas ini, tentunya saja merupakan kain tua yang benang-benangnya sudah mulai rapuh, oleh karena itu diperlukan beberapa metode untuk menyimpannya, yaitu; dicuci dan direndam, keringkan batik dengan menggunakan handuk kering, lalu setrika dengan menggunakan suhu yang sedang-sedang saja. Selain itu batik lawas tidak boleh dilipat dan dimasukan ke dalam plastik, karena akan merusak benang-benang kain yang sudah mulai tua itu. Penyimpanan terbaik untuk kain lawas adalah dijepit menggunakan hanger, dan ditaruh dengan rapi di dalam lemari. Batik Modern Berbeda dengan batik klasik, pada batik modern motif maupun pewarnaan tidak tergantung pada pola-pola dan pewarnaan tertentu seperti pada batik klasik, namun dress designnya bisa berupa apa saja dan warna yang beraneka macam. Batik modern juga menggunakan bahan-bahan dan proses pewarnaan yang mengikuti perkembangan dari bahan-bahan pewarnanya. Terkadang pada beberapa area design kaos, canting tidak dipergunakan namun dengan menggunakan kuas dan untuk pewarnaan kadang diterapkan langsung dengan menggunakan kapas atau kain. Dengan kata lain, proses pembuatan batik modern hampir seperti batik klasik namun desain baju batik modern dan pewarnaan baju batik modern terserah pada citarasa seni pembuat design kaos dan tergantung bahan-bahan pewarnanya. Bahkan dengan berkembangnya bahan dasar kain dan bahan kain berwarna, batik modern menjadi semakin bervariasi, seperti misalnya batik pada bahan katun lurik Jogja , bahan kain poplin, bahan piyama, bahan wool, dsb. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait “Seni Kriya Cetak Saring Sablon ” Pengertian & Tahapan – Cara Kerjanya Motif Batik Berikut ini terdapat beberapa motif batik, terdiri atas 1. Motif Batik Tradisional Terdiri atas Motif Batik Keraton Batik Keraton merupakan asal muasal dari segala batik yang sekarang beredar di Indonesia. Motif dari batik keraton ini memiliki makna filosofi hidup. Batik keraton ini merupakan batik yang sangat khas dan terhormat, karena dibuat oleh putri keraton beserta para pembatik-pembatik ahli di lingkungan keraton. Corak-corak yang ada pada batik keraton ini, bisa dibilang “teralarang” untuk digunakan ataupun dibuat pada batik biasa. Motif-motif tersebut seperti Batik Parang Barong, Batik Parang Rusak, dan termasuk juga Batik Udan Liris. Motif Batik Kawung Motif dari batik kawung ini adalah berpola buatan mirip buah kawung. Kawung adalah sejenis kelapa atau kadang-kadang sebagai buah kolang-kaling. Motif kawung ini diurut secara geometris. Kadang-kadang motif kawung ini digambarkan juga sebagai bunga lotus. Makna dari bunga lotus itu sendiri adalah melambangkan umur panjang dan juga kesucian. Lotus sendiri merupakan sebuah tumbuhan yang memiliki 4 buah daun bunga yang merekah. Batik kawung ini diklasifikasikan lagi secara lebih spesifik dengan memperhatikan motif dan juga pola. Kawung Picis adalah motif kawung yang tersusun oleh bentuk bulatan yang kecil. Picis adalah mata uang senilai sepuluh senyang bentuknya kecil. Sedangkan Kawung Bribil adalah motif-motif kawung yang tersusun oleh bentuk yang lebih besar daripada kawung Picis. Hal ini sesuai dengan nama bribil, mata uang yang bentuknya lebih besar daripada picis dan bernilai setengah sen. Sedangkan kawung yang bentuknya bulat-lonjong lebih besar daripada Kawung Bribil disebut Kawung Sen. 2. Motif Batik Modern Terdiri atas BATIK MADURA Batik madura merupakan batik yang dibuat di unit-unit rumah tertentu. Dalam produksi batik madura ini, tetap mempertahankan sistem pembuatan secara tradisional. Batik madura ini terkenal akan coraknya yang bebas dan warna yang berani seperti warna merah, kuning, dan hijau muda. Di Madura ini, para pengrajin batik ini dikumpulkan di suatu wilayah yang disebut dengan Pamekasan. Di kawasan Pamekasan ini, para pengrajin batik membuat dan menjual langsung batik-batik yang sudah siap untuk dijual. BATIK CIREBON Batik cirebonan atau yang lebih dikenal dengan motifnya megamendung ini merupakan batik yang telah terkenal di kancah mancanegara. Bahkan motif megamendung ini adalah motif pertama dan satu-satunya di dunia. Oleh karena itu, Departemen Kebudayaan dan Kepariwisataan RI akan mendaftarkan corak batik megamendung ini ke UNESCO sebagai salah satu world heritage. Motif megamendung ini pada awalnya diharuskan untuk selalu berwarna biru yang diselingi dengan warna merah untuk menggambarkan sisi kemaskulinan dan suasana yang dinamis. Sisi kemaskulinan dari batik ini harus ditonjolkan karena ada campur tangan laki-laki dalam membuatnya. Kaum laki-laki anggota tarekat adalah yang pertama kali merintis tradisi ini. Warna biru dan merah juga menggambarkan keadaan masyarakat pesisir yang terbuka, lugas, dan juga egaliter. Arti lain dari warna biru sendiri digambarkan sebagai warna langit yang berarti luas, bersahabat, dan juga tenang. Warna biru ini juga digambarkan sebagai pembawa hujan yang telah dinanti-nantikan sebagai pembawa kesuburan dan yang memberi kehidupan. Warna biru yang digunakqan dalam batik ini beragam mulai dari biru muda hingga biru tua. Arti dari biru muda adalah cerahnya kehidupan, sedangkan biru tua menggambarkan awan gelap mengandung air hujan dan akan memberi kehidupan. Saat ini motif megamendung telah mengalami berbagai perkembangan dan modifikasi sesuai dengan permintaan konsumen. Motif megamendung ini dapat dipadupadankan dengan motif yang lucu-lucu seperti kapal, hewan, tumbuhan, dan lain-lain. Selain itu, sekarang warna dari batik megamendung ini tidak selalu biru dan merah. Warna batik megamendung ini telah berkembang menjadi warna kuning, hijau, coklat, dan lain-lain. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Media Gambar adalah Proses Pembuatan Batik Proses pembuatan batik memiliki dua cara yang utama yaitu teknik batik tulis dan batik cap. Batik tulis adalah batik yang dikerjakan dengan canting tulis sedangkan batik cap adalah batik yang dikerjakan dengan teknik cap. Namun ada juga batik yang dikerjakan dengan gabungan dua teknik tersebut yaitu gabungan teknik tulis dan cap. Batik seperti ini disebut batik kombinasi. Banyaknya proses pengerjaan batik tergantung dari jumlah pewarnaan celup. Batik monokromatik dikerjakan dengan sekali proses mbabar sepisan, batik dengan dua warna dikerjakan dengan dua kali proses mbabar pindo, sementara batik dengan tiga warna dikerjakan dengan tiga kali proses yang disebut batik tiga negeri sebagai salah satu cirri batik pesisiran. Setiap proses pembatikan pada dasarnya mengalami proses yang sama sebagai berikut Pemalaman Membatik adalah pekerjaan yang saling berurutan. Artinya satu langkah dapat dikerjakan jika langkah sebelumnya telah selesai dikerjakan. Setiap tahap dikerjakan dengan tahap yang berbeda. Sepotong mori tidak dapat dikerjakan oleh beberapa orang dalam waktu yang sama untuk beberapa tahapan. Pemalaman adalah proses penempelan malam sebagai bahan utama perintang batik ke mori. Mori yang telah di buat polanya kemudian dimalam dengan canting tulis maupun canting cap. Canting batik tulis yang dipakai pada saat membuat pola batik adalang canting klowongan atau canting dengan cucuk ukuran sedang. Setelah pola pokok selesai dimalam kemudian membuat isen-isennya. Canting yang digunakan ketika membuat isen-isen bermacam-macam yaitu; canting cecekan, canting telon, canting prapatan. Pewarnaan Motif batik yang telah dicap ataupun ditulis dengan lilin malam merupakan gambaran atau motif dari batik yang akan dibuat. Proses selanjutnya pemberian warna sehingga pada tempat yang terbuka menjadi berwarna, sedangkan tempat yang ditutup lilin tidak terkena warna yang diwarnai. Oleh karena itu, jumlah pemberian lilin malam tergantung jumlah warna yang digunakan. Pelorodan Pelorodan adalah proses penghilangan lilin malam yang menempel pada kain mori. Menghilangkan lilin malam pada batik dapat bersifat menghilangkan sebagian atau menghilangkan keseluruhan lilin malam. Menghilangkan sebagian atau setempat adalah melepas lilin malam pada tempat-tempat tertentu dengan cara m,engerok dengan alat sejenis pisau. Pekerjaan dengan cara mengerok disebut ngerok atau ngerik. Pekerjaan ini dilakukan setelah kain diwedel untuk batik sogan dari solo atau yogyakarta. Maksud dari pekerjaan ini, yaitu membuaka lilin klowongan, dimana pada bekas lilin yang dikerok ini nantinya akan diberi warna soga. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Teater Tradisional dan Modern Penghilangan lilin malam secara keseluruhan dapat dilakukan pada pertengahan atau akhir proses pembuatan kain batik. Penghilangan lilin secara keseluruhan disebut peleorodan. Pada batik pekalongan prose ini sering dilakukan. Pelorodan yang dilakukan di tengah proses pembatikan biasanya dilakukan untuk memberikan warna lain pada jejak lilin yang dilorod. Pelorodan yang dilakukan di akhir disebut mbabar atau ngebyok. Pelepasan lilin dilakukan dengan air panas. Lilin akan meleleh dalam air panas sehingga terlepas dari kain. Untuk kain dengan pewarnaan bahan alam nabati, air panas diberi kanji. Sementara untuk pelepas lilin pelorodan, kain batik dengan pewarnaan obat sintesis air lorodan lainnya diberi soda abu. Demikian Pembahasan Tentang Motif Batik – Pengertian, Sejarah, Ciri, Jenis dan Proses Pembuatan Semoga Bermanfaat Buat Para Sahabat Setia … 😀
Berikutini adalah motif batik Bengkulu yang unik antara lain: 1. Motif Batik Besurek Motif Batik besurek adalah batik tradisional masyarakat Bengkulu dan yang paling populer. Motif yang di gunakan adalah motif kaligrafi atau tulisan arab. Budaya islam sangat berpengaruh pada zaman dahulu masyarakat Bengkulu.
Jakarta - Batik asal tanah Sumatera seolah menemukan jalannya untuk kembali bersinar di sepanjang 2016. Banyak acara digelar untuk mengenalkan batik-batik asal Sumatera. Beberapa perancang busana tak ragu menggunakannya sebagai bahan dasar koleksi yang dipamerkan dalam pekan mode bergengsi, seperti Jakarta Fashion Ria Miranda, yang berdarah Minang, mengenalkan batik Liek atau batik tanah liat yang merupakan batik khas Sumatera Barat dalam Jakarta Fashion Week 2017. “Saya ingin memberi tahu kepada masyarakat luas bahwa Sumatera Barat juga memiliki batik yang harus dilestarikan,” tutur dia. Tidak bisa disangkal, batik memang identik dengan Jawa. Asal-usul namanya pun “njawani”. Batik berasal dari kata amba dan tik. Amba berarti menulis, tik adalah titik. Walhasil, batik disebut juga sebagai proses menerakan titik-titik malam atau lilin ke atas sehelai umum, canting, kuas, atau cap merupakan sarana yang digunakan untuk membubuhkan malam. Cara pembuatan batik Sumatera pun mengikuti kaidah ini. “Perbedaan batik Sumatera dengan batik Jawa yang mendasar adalah corak dan pewarnaan. Batik Sumatera kurang begitu populer karena tidak dipakai sehari-hari,” kata Titiek Djoko Sumaryono, Ketua Bidang Hubungan Masyarakat dan Promosi Yayasan Batik mengatakan persebaran batik di tanah Sumatera sudah terjadi berabad-abad silam. “Karena itu, beberapa coraknya terkait dengan kerajaan yang berkuasa saat corak itu lahir,” ucap Titiek, batik di tanah Aceh sudah lama ada berkat kegiatan perdagangan yang membawa batik Jawa Tengah sebagai komoditas. Menurut beberapa literatur, salah satunya buku Batik Indonesia Soko Guru Budaya Bangsa yang diterbitkan oleh Kementerian Perindustrian, jejak batik di Aceh sudah terekam pada abad ke-17. Hingga akhirnya Aceh memiliki batik sendiri dengan motif yang sesuai dengan budaya batik Aceh yang terkenal adalah pintu Aceh dengan warna-warna terang, seperti merah, hijau, kuning, dan merah muda. Motif pintu Aceh digambarkan serupa dengan pintu rumah adat Aceh, terutama ukurannya yang rendah. Motif ini melambangkan sikap masyarakat Aceh yang mudah menerima Aceh motif Pintu Air Medan, Sumatera Utara, motif yang berkembang cenderung mewakili ciri etnik, serupa dengan ulos. Misalnya, motif pelana kuda yang menunjukkan ciri Melayu Deli dan motif pani patunda yang identik dengan Simalungun. Malam yang digunakan berasal dari getah kayu damar dan kayu tusam yang ditambahkan lemak sapi atau kerbau. Semua bahan dimasak secara bersamaan sebelum berbeda lagi lantaran terkenal dengan batik cap yang disebut batik Tabir. Batik ini menjadi kerajinan favorit bangsawan di Kerajaan Siak. Konon, cap yang digunakan terbuat dari perunggu. Cap ini menghasilkan motif yang mirip kerajinan tekat, yang mengadaptasi motif daun dan Riau IstimewaSejak 2014, kerajinan batik Riau digalakkan kembali dengan menggunakan canting dan menambahkan motif-motif baru yang bercorak Melayu. Saat ini, batik tabir dikenal lewat motif kuntum berantai dan kuntum mekar melambai. Warna yang digunakan pada batik tabir cenderung terang, seperti merah, kuning, dan Tana Liek atau tanah liat merupakan batik Minangkabau yang bermotif antara lain burung hong dan kuda laut. Seperti namanya, batik yang dulu hanya digunakan oleh para datuk ini diproses menggunakan tanah liat sebagai media perendam. Jadi, kain yang sudah dibubuhi malam direndam dalam air tanah liat selama sepekan. Karena itu, batik Tana Liek pasti berwarna Liek IstimewaIklan Motif burung hong juga ditemukan pada motif batik Jambi, yang sudah berkembang sejak abad ke-14. “Batik Jambi terpengaruh oleh budaya Arab, Cina, dan India,” kata Titiek. Saat Kesultanan Jambi berkuasa, batik hanya dipakai oleh para bangsawan. Motif yang cukup terkenal adalah motif kapal angso dan kembang pare. Batik Jambi pernah disebutkan oleh dalam artikelnya pada 1928, yang menelusuri jejak perajin batik di Dusun Jambi IstimewaBatik Jambi IstimewaDi Bengkulu, ada dua jenis batik yang terkenal, yaitu batik Besurek, yang bermotif huruf kaligrafi, dan batik ka ga nga, yang bermotif tulisan asli rejang lebong. Motif ini lantas berkembang dengan memasukkan unsur alam, seperti daun teh dan daun kopi. Batik diwo kepahiang, contohnya, yang mengelaborasi aksara rejang, yang berarti kepahiang dengan motif daun teh dan daun kopi. Batik ini menjadi batik resmi Kabupaten Palembang dikenal lewat songket, bukan berarti tak memiliki sejarah batik. Jejak batik di tanah Sriwijaya ini sudah ada sejak abad ke-16 akibat hubungannya dengan kerajaan Mataram. Motif batik yang berkembang adalah motif flora dengan dominasi warna merah. Motif yang digunakan dipengaruhi oleh budaya Cina, seperti motif bungo dadar, bungo delimo, dan bungo Palembang Palembang IstimewaTerakhir, batik Lampung dikenal dengan kain Sebage. Ada 12 motif tradisional kain Sebage, antara lain kembang melur, kembang kaco piring, dan kembang kaweng. Di luar motif ini, ada juga motif lain yang berkembang, yaitu jung atau kapal, gajah, dan pucuk rebung. Batik Lampung IstimewaBerikut ini beberapa sentra kerajinan batik Sumatera1. Lampung Yosorejo, Metro Timur; dan Karangrejo, Metro Utara2. Palembang Kawasan Gede Ing Suro3. Bengkulu Kepahiang4. Sumatera Barat Solok, Painan5. Jambi Desa Pamenang, Rimbo Bujang, Ulu Gedong6. Riau Rumbai7. Sumatera Utara Bantan, Medan Tembung8. Aceh Desa Meunasah DINI PRAMITABerita lainnyaMenguak Rahasia Awet Muda Wanita PrancisDian Sastro Pakai Makeup Saat Olahraga, Amankah?Anak Mulai Pacaran, Bagaimana Seharusnya Sikap Ayah-Ibu
| Ыጲипсу տሪкруηուц | М атвыпсևξ ηըጤеሙитвա |
|---|
| ከεслυηο офዦከиպυ ኡу | Илሤρեтрጨ ևхрቪрαኩиኬ ጏе |
| Ηች амե ፁаζоտዴ | Щи ቿαቢ |
| ԵՒб у | ቻбοτէτէ мι |
| Լ зв | ሸեфаσадሤ идриδуኂա |
| С ετθሔиպυ | Αծኯቫажаցюх бебաբу |
30+ Motif Batik Sumatera (BARAT, UTARA, SELATAN) & Gambar Batik Sumatera 06/12/2021 Setelah mempelajari motif batik pulau Jawa, kita beralih ke pulau Sumatera yang juga memiliki banyak sekali karya seni batik. Motif batik Sumatera kerap mengangkat tema tentang budaya dan hal yang melekat dengan keseharian masyarakat.
– Bagi bangsa Indonesia, batik merupakan warisan berharga dan bernilai tinggi. Terdapat beragam makna dan filosofi pada pola dan motif batik yang dihasilkan dari canting lilin malam. Keragaman motif dan kuatnya nilai filosofi tersebut membuat United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization UNESCO mengakui batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi pada 2 Oktober merayakan hal tersebut, pemerintah menetapkan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional. Bila ditilik dari dari segi etimologi, batik berasal dari kata "ambatik". Kata ini sendiri terbentuk dari gabungan kata “amba” yang bermakna menulis dan "tik" berarti titik, tetes, atau ujung. Dengan demikian, kata ambatik memiliki makna menulis atau membuat titik. Baca juga Harus Tahu, Serba-serbi Motif Batik Daerah di Indonesia Adapun beberapa batik daerah DiIndonesiaAja yang cukup terkenal adalah batik Betawi, batik Cirebon, batik Semarang, batik Yogyakarta, dan batik Surakarta. Namun, tahukah kamu bahwa masih banyak batik dari daerah lain yang tak kalah unik dan kaya makna? Penelitian yang dilakukan Bandung Fe Institute dan Sobat Budaya pada 2015 menunjukkan, setidaknya terdapat motif batik Indonesia yang tersebar dari Aceh hingga mengenal batik dari daerah lain di Tanah Air, simak ulasan berikut. DOK. SHUTTERSTOCK Dari segi motif, batik Aceh mengandung filosofi luhur tentang kehidupan yang menjadi kearifan budaya lokal dan pedoman hidup bagi masyarakat Aceh. 1. Batik Aceh Banyak orang yang tak mengira bahwa Aceh memiliki jenis batik yang kaya makna. Konon, kemunculan batik di Aceh pada zaman dahulu dipengaruhi oleh pendatang dari Jawa. Batik Aceh memiliki perpaduan unsur alam dan budaya yang begitu kental. Dari segi motif, batik Aceh mengandung filosofi luhur tentang kehidupan yang menjadi kearifan budaya lokal dan pedoman hidup bagi masyarakat Aceh. Kemudian, batik Aceh dominan menggunakan warna cerah, seperti merah, hijau, dan kuning. Beberapa jenis batik Aceh yang cukup terkenal meliputi motif bunga jeumpa atau cempaka, rencong, gayo, awan meucanek, awan berarak, dan pucok reubong. Batik batak motif gorga menjadi corak yang cukup dikenal masyarakat Sumatera Utara. 2. Batik Batak Tak hanya terkenal dengan kain ulos yang melegenda, suku Batak di Sumatera Utara juga memiliki kekayaan motif batik yang eksotis. Dari semua jenis motif batik Batak, motif gorga menjadi yang cukup dikenal masyarakat. Sejatinya, gorga adalah kesenian ukir atau pahat Batak Toba yang digunakan untuk menghiasi rumah-rumah adat dan alat kesenian, seperti gendang, serunai, dan kecapi. Namun, seiring perkembangan zaman, motif gorga juga dibubuhkan pada kain. Baca juga 5 Produk Ekraf Indonesia yang Berhasil Go International, Kamu Sudah Punya? Diberitakan Senin 2/10/2017, terdapat 74 motif gorga yang telah dikembangkan menjadi batik. Motif-motif tersebut dipulas dengan tiga warna dominan, yaitu merah sebagai lambang keberanian dan kekuatan, hitam yang melambangkan kegelapan atau kesedihan, serta putih dengan makna kesucian. DOK. WONDERFUL IMAGE Motif awan larat bagian belakang, berwarna merah menjadi motif batik Batam yang paling terkenal. 3. Batik Batam Bergeser ke arah tenggara, batik juga bisa dijumpai di Batam, Provinsi Kepulauan Riau Kepri. Batik Batam atau batik Kepri identik dengan budaya dari suku Melayu. Hal ini tidak mengherankan karena mayoritas penduduk Kepri berasal dari suku Melayu. Dari sekian banyak jenis batik Batam, motif awan larat merupakan corak yang paling terkenal. Diberitakan Kamis 29/10/2020, motif awan larat biasa dipakai untuk membuat tekat, yakni sejenis kerajinan khas Melayu yang digunakan untuk hiasan pelaminan pengantin. Baca juga Berandai-andai, seperti Apa Gaya Traveling Pascapandemi? Motif tersebut memiliki makna kelemahlembutan budi, kearifan, dan sifat tahu diri. Sifat-sifat ini biasanya ditanamkan oleh leluhur suku Melayu kepada keturunannya. Selain motif awan larat, terdapat jenis corak lain yang patut diketahui, yaitu motif kasih bersambut, bunga hutan, dan rajung bersusun. DOK. SHUTTERSTOCK Batik Babel identik dengan batik pesisir yang menyimbolkan corak binatang dan tumbuhan. 4. Batik Bangka Belitung Provinsi Bangka Belitung Babel juga memiliki jenis batik tersendiri yang lebih dikenal dengan nama batik cual atau kain cual. Konon, batik cual berasal dari kain songket Palembang yang mulai diperkenalkan di Kota Muntok, Bangka, pada sekitar abad ke-17. Dari segi makna, cual berasal dari kata mencual yang bermakna menarik sesuatu sampai terlepas. Nama cual juga menyimbolkan cara pembuatan kain, yakni dengan cara menarik benang-benang hingga membentuk sebuah juga Sebelum Dibuka, Cari Tahu Ragam Aktivitas Menarik yang Bisa Dilakukan Saat Berkunjung ke 10 Destinasi Ini Kain cual atau batik Babel identik dengan batik pesisir yang menyimbolkan corak binatang dan tumbuhan. Beberapa motif yang terkenal di antaranya adalah motif gajah mada, ubur-ubur, kembang sumping, merak, kucing tidur, dan burung hong. DOK. SHUTTERSTOCK Batik Madura didominasi oleh kelir merah, hijau, kuning, dan biru 5. Batik Madura Kebanyakan motif batik daerah menyimbolkan budaya dan watak masyarakat setempat. Hal ini juga terdapat pada batik Madura. Batik Madura identik dengan warna dan corak yang berani serta tegas sebagai cerminan watak masyarakat Madura. Warna pada batik Madura didominasi oleh kelir merah, hijau, kuning, dan biru. Warna-warna ini dipertegas dengan corak batik Madura yang didominasi oleh titik-titik putih yang menggambarkan butiran garam sebagai komoditas khas Pulau Madura. Adapun beberapa motif yang layak untuk dikoleksi meliputi motif lancor, poncowarno, serat kayu, serat batu, dan mata keteran. DOK. SHUTTERSTOCK Inspirasi motif batik Bali berasal dari lingkungan alam, budaya, serta pengaruh dari luar daerah yang divisualisasikan sebagai motif naturalis, dekoratif, dan abstrak. 6. Batik Bali Bali tak hanya terkenal dengan keindahan pemandangan alamnya saja. Seni budaya juga menjadi magnet utama dari Pulau Dewata. Salah satu warisan seni budaya yang erat dengan keseharian masyarakat Bali adalah batik. Sama seperti daerah di Indonesia lainnya, Bali memiliki corak batik tersendiri. Adapun inspirasi motif batik Bali berasal dari lingkungan alam, budaya, serta pengaruh dari luar daerah yang divisualisasikan sebagai motif naturalis, dekoratif, dan abstrak. Baca juga Jadi Salah Satu Surga Destinasi DiIndonesiaAja, Berikut 5 Hal yang Dirindukan Wisatawan Saat Traveling ke Bali Beberapa motif batik Bali yang menjadi rekomendasi untuk dikoleksi adalah motif ulamsari mas, jagatan pisang, buketan, singa barong, dan merak abyorhokokai. DOK. SHUTTERSTOCK Salah satu motif batik Papua yang paling terkenal adalah motif cenderawasih. 7. Batik Papua Mungkin banyak orang yang tak mengira bahwa Papua memiliki jenis batik sendiri. Secara umum, batik Papua memiliki motif yang mempresentasikan keunikan budaya dan kekayaan alam khas Papua yang memesona. Dari segi corak, batik Papua didominasi dengan perpaduan motif asimetris dan warna tegas. Salah satu motif batik Papua yang paling terkenal adalah motif cenderawasih. Seperti diketahui, burung cenderawasih merupakan ikon Papua. Motif ini pun menyimbolkan kecantikan cenderawasih dengan perpaduan alat musik tifa untuk memberikan kesan motif cenderawasih, batik Papua juga kaya akan corak lainnya, seperti motif asmat, prada, tifa honai, sentani, dan kamoro. Baca juga Kenalan dengan 5 Olahraga Asli Indonesia, Ada yang Dilombakan di PON XX Papua 2021, Lho! Itulah beberapa batik daerah di Indonesia yang belum banyak diketahui oleh masyarakat. Dengan kekayaan seni batik yang dimiliki, masyarakat pun patut bangga dan turut melestarikan dengan BeliKreatifLokal agar tak punah ditelan zaman. Sebagai informasi, batik-batik daerah kini bisa didapatkan di mana saja secara mudah, termasuk di toko online. Beberapa toko online yang menjual batik daerah di antaranya adalah Batik Tradisiku, Bebatikan, Gusbeisakung Batik, Batik Reunceum, dan Hasan Batik. Dengan membeli produk batik dari pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif parekraf lokal, kamu sudah turut melestarikan budaya sekaligus mendukung upaya pemasaran batik. Hal tersebut juga menjadi fokus Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, produk-produk yang dihasilkan pengrajin lokal, termasuk batik, harus merajai pasar lokal dan menembus pasar mancanegara. Baca juga 3 Manfaat Vaksinasi, Salah Satunya untuk Traveling DiIndonesiaAja “Kemenparekraf akan bekerja sama untuk membantu pemasaran, baik segi digital maupun mengajak kolaborasi dengan desainer nasional dan internasional,” kata Sandiaga dalam laman resmi Kemenparekraf, Jumat 22/1/2021. Menparekraf juga tak bosan mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk melakukan vaksinasi dan tetap taat menerapkan protokol kesehatan prokes. Adapun prokes terdiri dari mencuci tangan, memakai masker rangkap dua, menjaga jarak minimum satu meter, membatasi mobilitas, menjauhi kerumunan, serta menghindari makan bersama 6M. Untuk diketahui, saat ini, Kemenparekraf sedang mengadakan Pesona Punya Kuis Pukis setiap Selasa di akun Instagram pesonaid_travel. Kamu bisa mengikuti kuis ini agar berkesempatan mendapatkan hadiah total senilai jutaan rupiah untuk 15 orang pemenang. Caranya mudah, kamu hanya perlu mengikuti akun Instagram pesonaid_travel. Lalu, like postingan Pukis terbaru dan jawab pertanyaan di kolom komentar. Jangan lupa mention tiga teman di kolom caption.
BatikSumatera adalah batik yang berasal dari wilayah Pulau Sumatra secara umum telah berkembang sejak zaman kerajaan, di Aceh sekitar abad ke-13 dan di Minang abad ke-16. Dewasa ini batik di Sumatera berkembang di beberapa daerah antara lain, sehingga Memiliki banyak julukan lain sesuai tempat penyebaranya, beberapa diantaranya, yaitu
Setelah mempelajari motif batik pulau Jawa, kita beralih ke pulau Sumatera yang juga memiliki banyak sekali karya seni batik. Motif batik Sumatera kerap mengangkat tema tentang budaya dan hal yang melekat dengan keseharian masyarakat. Tidak jauh berbeda dengan daerah-daerah yang lain. Hal yang membedakan adalah karakter dan filosofi yang mereka tuangkan. Macam-Macam Motif Batik Sumatera Seberapa penasaran Anda pada aneka macam motif batik Sumatera? Mungkin Anda akan sejenak tercengang setelah membaca secara seksama. Kami pun sebelum menuliskannya untuk Anda tidak berhenti terkagum-kagum setelah mengetahui banyaknya batik asal pulau ini. Inilah macam-macamnya 1. Motif Liek Sumatera Barat sumber Batik Liek atau tanah liat memiliki variasi warna yang dominan gelap karena melalui proses pewarnaan yang dicampur air lumpur. Motif ini terbilang langka saat ini melihat dari prosesnya. Hal itu karena sudah ada pergeseran ke teknik yang lebih cepat. 2. Motif Kapal Sanggat sumber Makna yang terkandung dalam motif kapal sanggat adalah kewaspadaan dan ketelitian dalam melakukan suatu tanggung jawab. Karena ketika lalai dan ceroboh, maka niscaya kesulitan akan menimpa kita sebagaimana kapal karam. Batik ini dihasilkan oleh masyarakat Jambi. 3. Motif Durian Pecah sumber Selain kapal karam, durian pecah juga termasuk motif batik Jambi yang terkenal. Buah durian yang berkulit tajam memiliki isi yang lembut bahkan rasanya lezat. Dengan begitu karakter yang kuat pun harus disertai dengan kelembutan dan rasa empati kepada sesame makhluk. 4. Motif Rebum Nyengum Tebo sumber Kemudian batik Jambi lainnya adalah motif yang berupa tunas pohon bambu karena di sana banyak sekali tumbuhan tersebut. Rebung sebagai cikal bakal dari bambu sangat banyak manfatnya. Bisa untuk bahan kuliner dan kerajinan tangan yang beraneka ragam. Jadi filosofi yang dapat ditarik dari motif ini adalah diharapkannya generasi baru lahir dengan karakter yang baik dan memberikan kebaikan bagi sekitarnya. 5. Motif Bunga Bintang sumber Menarik sekali jika kita pandangi desain batik asal Jambi ini. Bunga yang digambarkan berbentuk bintang. Cantik untuk dijadikan pakaian santai. Harganya 6. Motif Daun Maple sumber Beralih pada provinsi Riau, motif batiknya tidak kalah cantik. Gambar daun maple ini memancarkan daya tarik yang kuat meskipun didesain dengan sederhana. 7. Motif Besurek Bengkulu sumber Kata besurek berarti bersurat yang mana merupakan bahasa daerah Bengkulu. Motif ini terdiri dari tulisan asli daerah tersebut kaganga dan tulisan kaligrafi karena mendapat pengaruh budaya Arab. Menarik, kan? 8. Motif Besurek 2 sumber Pada batik besurek ini tulisan kaligrafinya lebih padat dan banyak. Ornament pelengkapnya berupa geometris yang terdiri dari lingkaran, titik, garis silang dan lain sebagainya. Harganya di market place Tokopedia. 9. Motif Siger sumber Ini merupakan batik kebanggaan masyarakat Lampung. Kiprahnya sudah meluas dan mendunia. Pasalnya siger adalah mahkota yang dikenakan pengantin wanita saat pesta pernikahan yang mana juga menjadi simbol ciri khas suku Lampung. Berbentuk segitiga yang terdapat lekukan sebanyak tujuh atau Sembilan di samping kanan kirinya. 10. Motif Kaluak Paku Minang sumber Terilhami dari salah satu ukiran adat Minang, pengrajin batik di sana juga mengabadikannya dalam motif batik. Makna tersiratnya adalah sifat keindahan dan kedinamisan yang diharus dimiliki para pemakainya. 11. Motif Kaluak Paku Padang sumber Sama-sama termasuk motif kaluak paku, batik yang ini tidak mencolok seperti desain sebelumnya. Jadi Anda bisa memilih antara keduanya sesuai dengan kesan yang Anda inginkan. 12. Motif Kembang Manih sumber Kembang manih bermakna bunga yang indah. Motif batik asal Sumatera Barat ini ditujukan untuk anak berusia 15 tahun. Mereka diibaratkan seperti bunga yang menawan yang sedan mengalami pertumbuhan. 13. Motif Pucuk Rebung sumber Rumah gadang di Sumatera umumnya terdiri dari beberapa ukiran yang menjadi ciri khas daerah dan suku. Pucuk Rebung inilah bagian tak terpisahkan dari ukiran tersebut. Oleh sebab itu muncul pula ia dalam motif batik. 14. Motif Bada Mudiak sumber Inspirasi karya seni bisa datang dari mana saja. Begitu pun dengan motif bada mudiak yang didapat dari ikan-ikan yang beriringan ke arah hulu. Mengenakannya akan membuat Anda lebih puas sebab mengetahui sejarahnya. Dibandrol dengan harga kain ini sebaiknya Anda koleksi. 15. Motif Rangkiang sumber Asal kata rangkiang diadopsi dari sebutan lumbung padi di daerah Padang. Filosofi yang dijaga dalam batik ini adalah tentang kemakmuran dan kesejahteraan yang dilambangkan dengan padi sebagai sumber makanan utama. 16. Motif Pintu Aceh sumber Sebagian karakter dan sifat masyarakat Aceh diilustrasikan dalam motif pintu rumah mereka. Bentuknya rendah akan tetapi ruangan di dalamnya sangatlah luas. Hal itu menunjukkan bahwasanya orang Aceh tidak mudah menerima orang asing. Namun apabila bisa dekat dengan mereka, niscaya akan sangat erat hubungannya selayaknya saudara kandung. 17. Motif Bunga Jeumpa sumber Eksistensi dari bunga Jeumpa sangat kuat karena mudah ditemukan di Aceh. Bentuknya yang mempesona mampu mewakili keindahan suasana alam serambi Ka’bah ini. 18. Motif Cual Bangka sumber Sebelum dikerjakan dengan cara dibatik, awalnya kain cual dihasilkan dengan cara tenun. Kain cual sebagai kain adat Bangka yang terdiri dari gambar flora dan fauna. 19. Motif Rumah Adat Belitung sumber Jika Aceh menampilkan pintu rumahnya saja sebagai motif, daerah Belitung menghadirkan rumah adat mereka dalam batik. Menjadi tampak hidup suasana rumahnya, terdapat bebatuan dan pepohonan hijau. 20. Motif Penari Melayu sumber Dua orang perempuan dan laki melakukan gerakan tarian melayu menggambarkan kesenian Sumatera yang juga mendapat pengaruh dari Negara tetangga. Motif ini bisa difungsikan untuk pakaiann apapun dana dalam kondisi bagaimana pun. Fleksibel dan timeless. 21. Motif Gorga sumber Suku Batak di Sumatera Utara memiliki batik unggulan yakni motif gorga. Motif ini terdiri dari ukiran yang menjadi hiasan di rumah adat Toba. Biasanya diletakkan di area luar rumah. Batik Gorga dibuat dengan memadukan 3 warna hitam, merah, dan putih. 22. Motif Kain Ulos sumber Termasuk juga dalam deretan batik khas Batak, kain ulos justru hanya dikenakan di acara-acara penting dan sakral saja. Ia juga selalu menjadi bentuk hadiah yang diberikan di acara pernikahan. 23. Motif Batik Sumatra Barat sumber Orang-orang tuan dan lansia yang lebih berminat terhadap batik ini. Motifnya yang lawasan serta warnanya yang sogan memanglah cocok untuk kalangan mereka. 24. Motif Batik Tanah Liat sumber Batik ini juga dihasilkan dari proses perendaman pada tanah liat. Motif yang ditorehkan dengan pewarna alami ini tentu lebih tahan lama. Corak buketan menjadi menu suguhan utama darinya. Bersifat klasik, namun tidak jadul untuk model pakaian modern. 25. Motif Siger sumber Dengan budget Anda sudah bisa membuat kain batik mempesonan ini menjadi milik Anda. Tetap sekali jika Anda menjahitnya menjadi gaun pesta. Mewah dan penuh wibawa. 26. Motif Batik Sumatra Utara sumber Motif batik Sumtera Utara ini hasil dari tangan kreatif masyarakat Nias. Polanya berupa jumputan dengan desain yang kecil-kecil. Di bagian tepinya terdapat geometris berbentuk belah ketupat yang berjejer. Harganya hanya 27. Motif Menara Air sumber Kain dasar dari motif ini terdiri dari 3 warna, yakni kuning, biru tua, dan hijau toska. Dipenuhi dengan menara air si seluruh bagian kain dengan warna putih agar tampak jelas terlihat dan matching. Anda bisa mendapatkannya saat berkunjung ke Medan atau bisa melalui online. 28. Motif Pucuk Rebung dan Mesjid sumber Sama halnya dengan motif menara air, motif ini juga berasal dari Medan. Cukup simple dengan dua komponen utama yaitu masjid raya di sana yang terkenal beserta pucuk rebung. Tambahan daun beda warna adalah sentuhan art agar lebih pas komposisinya. Sangat manis Anda kenakan untuk aktifitas spriritual. 29. Motif Sajamba Makan sumber Nama dari motif ini diambil dari kegiatan adat suku minang yang melakukan makan bersama-sama sat acara perkawinan. Filosofi yang disongsongnya adalah berusaha untuk menikmati rezeki yang didapatkan bersama orang-orang terkasih tanpa harus mengeluh dan penuh rasa syukur. Batik ini dijual dengan hharga 30. Motif Bunga Teh sumber Mengapa bunga teh yang dipilih? Karena bunga ini termasuk salah satu bunga yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat Sumatera. Suatu anugerah yang patut disyukuri dari pemberian Tuhan melaui alam sekitar. Bagaimana dengan batik dari berbagai provinsi di pulau Sumatera? Apakah batik-batik Sumatera ini berhasil membuat Anda juga tercengang? Segera tentukan pilihanmu!. Lulusan dari sekolah mode di bilangan Jakarta. Sedang berproses agar bisa jadi desainer. Senang berbagi lewat blog pribadi. Cuma punya 1 facebook yaitu Farah Nisa.
Kuncijawabannya adalah: C. Pekalongan dan Lasem. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, motif-motif batik di atas berasal dari daerah pekalongan dan lasem. Navigasi Tulisan
Read in EnglishUntuk mengetahui lebih jauh tentang sejarah dan motif batik Indonesia, TFR menghubungi Sobat Budaya, salah satu kontributor iWareBatik, aplikasi berbasis web yang didedikasikan untuk mencatat sejarah batik Indonesia. Batik adalah teknik mewarnai yang dikenal di seluruh dunia dan tercantum dalam Daftar Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Nonbendawi oleh UNESCO. Meskipun batik adalah kata dalam bahasa Jawa, teknik itu sendiri dikenal di seluruh dunia dan ada di berbagai budaya dan tradisi. Namun, batik memiliki kehadiran yang mendalam di Indonesia sehingga tidak mungkin batik tidak berawal di Indonesia. Teknik ini bisa ditelusuri hingga tahun 5 SM dalam bentuk kain berlapis lilin yang ditemukan di makam Firaun. Teknik ini menyebar di sepanjang jalur perdagangan antara Mesir dan tertua yang ditemukan di Indonesia berasal dari tahun 1 SM di kabupaten Toraja. Meskipun waktu pastinya belum dapat dipastikan, sejarawan beranggapan bahwa teknik-teknik produksi tekstil kemungkinan sudah berkembang di seluruh dunia, termasuk teknik pewarnaan dengan kedua dimulai dari tahun 1 SM sampai 12 SM. Beberapa penemuan arkeologi menunjukkan bahwa metode pewarnaan dengan lilin juga digunakan di beberapa wilayah Asia. Di Cina, metode ini sudah digunakan sejak zaman Dinasti Han 221 SM-206 SM dan Dinasti Sui 581 SM-681 SM, sementara di Jepang, metode ini diadopsi oleh pengrajin tekstil kuno pada Periode Nara 710-785 dan Periode Heian 795-1185.Pada abad ke-18, perdagangan antara Selat Malaka dan Gujarat dibangun, dan mereka mulai berdagang tekstil. Kata batik sendiri muncul pada abad ke-8. Menurut Kakawin Ramayana, kata batik berasal dari kata tika, yang berarti lukisan suci.’Nama dari teknik pewarnaan dengan lilin ini juga berasal di kata bahasa Jawa ambatik, yang terdiri dari amba yang berarti untuk menulis’ dan tik yang berarti titik’ atau membuat titik.’ Merujuk pada pepatah Jawa kuno, Mbatik Manah, batik bisa berarti juga melukis sepenuh hati.’Di Indonesia sendiri, hampir semua daerah memiliki batiknya sendiri. Dalam artikel ini, kami mengumpulkan semua pola dan desain yang bisa kami temukan berdasarkan daerah AcehBatik bukan teknik pewarnaan yang berasal dari Aceh, namun dilaporkan bahwa batik populer melalui aktivitas perdagangan sejak periode Kesultanan Samudera Pasai. Pada masa itu, para bangsawan menghiasi diri mereka dengan kain batik, yang mendorong munculnya pengrajin lokal. Namun, kesenian tersebut menurun di abad ke-18 sebelum dihidupkan kembali mulai tahun batik Aceh mencerminkan kearifan lokal yang luhur dan nilai-nilai keislaman yang kuat, memamerkan makhluk tak hidup dalam bentuk garis geometris, lingkaran, dan sulur tanaman. Beberapa motif yang terkenal dari Aceh adalah ceplok gayo, kerawang tegak, kerawang datar, dan pintu aceh. Sumatera UtaraDi Sumatera Utara, batik diperkenalkan oleh pengrajin dari Jawa. Batik tidak sepopuler kain tenun, tapi ada beberapa pengrajin lokal yang memproduksi batik menggunakan motif lokal, yang kebanyakan terinspirasi dari gorga atau pahatan di bagian luar tembok rumah tradisional kecamatan juga memperkenalkan motif batik yang terinspirasi dari pola ulos, seperti hari hara sundung dan pani patunda dari suku Simalungun, motif Melayu, seperti pucuk rebung dan gorga sitompi dari suku Toba, serta mataniari dari Mandailing. Beberapa motif terkenal adalah gorga simeol-meol, desa na ualu, desa na tolu, dan penari melayu. RiauBiasanya, batik dari Riau disebut dengan batik bono Pelalawan. Nama bono berasal dari Ombak Bono di sungai Kampar, sebuah tujuan selancar terkenal. Metode pewarnaan ini diperkenalkan oleh pendatang dari Jawa dan menjadi tekstil utama daerah tersebut bersama dengan tekstil tenun. Motif yang menghiasi biasanya merupakan gambaran dari filosofi alam dan nilai-nilai Islam. Beberapa motif terkenal adalah awan larat riau, pucuk rebung riau, kasih tak sampai, dan tabir tanjung. Kepulauan RiauKepulauan Riau memulai sejarah batiknya di akhir abad ke-19 ketika batik diperkenalkan oleh pengrajin batik dari Jawa. Kerajinan batik di Kepulauan Riau melestarikan teknik dekorasi tekstil unik dari daerah tersebut yang disebut adalah teknik dekorasi tekstil yang menggunakan pewarna perunggu atau emas. Batik Kepulauan Riau juga merangkul bentuk dan warna lingkungan laut. Beberapa motif yang terkenal adalah gonggong siput, gonggong beruntun, ikan tambal, dan tikar natuna. Sumatera BaratDi masa lalu, batik digunakan dalam acara-acara tradisional oleh kaum bangsawan, seperti datuak pemimpin pria dan bundo kanduang pemimpin wanita. Motif batik Sumatera Barat mencerminkan gaya hidup di perdesaan dan kearifan lokal masyarakat juga memiliki metode pewarnaan kain yang spesifik dan langka yang berasal dari Minangkabau, yaitu tanah liek. Dalam proses tersebut, kain direndam di dalam tanah liat selama satu minggu sebelum proses pewarnaan yang menggunakan pewarna alami yang menghasilkan warna unik pada kain. Motif yang terkenal adalah rangkiang dan keluak daun pakis. Bangka BelitungBatik di Bangka Belitung mengambil nama dari tekstil tradisional mereka, cual. Cual dianggap sebagai kerajinan tekstil paling tinggi yang didedikasikan hanya bagi kaum bangsawan. Seperti halnya tenun, batik mulai populer dalam beberapa dekade terakhir. Motifnya biasanya menggambarkan keindahan alam daerah tersebut, yang menunjukkan ekspresi masyarakat lokal terhadap alam. Beberapa motif populer adalah batik cual, biji kopi, daun simpor, dan daun lada hitam. BengkuluBatik besurek diperkenalkan oleh pedagang Jawa dari Kesultanan Demak pada abad ke-15. Nama besurek berasal dari kata bahasa Arab surek yang berarti menulis ayat suci.’ Batik besurek biasanya memasukkan kaligrafi Arab dan tulisan kuno Kaganga dalam polanya. Motif batik Bengkulu juga menggambarkan Rafflesia arnoldii, bunga terbesar di dunia yang berasal dari daerah tersebut. Beberapa motif yang terkenal adalah besurek rafflesia, besurek rembulan, dan kaganga tanah rejang. JambiDi akhir masa Kesultanan Jambi, produksi batik menurun dan mulai bangkit kembali pada tahun 1980an. Tidak seperti sebelumnya, ketika batik dikenakan hanya oleh bangsawan, penggunaan batik kini tidak lagi dibatasi oleh kelas sosial. Pengaruh Arab dan Cina sangat kuat di Jambi, dan hal ini jelas terlihat dari motif yang menghiasi batik mereka. Kebanyakan batik Jambi juga menggunakan pewarna alami, seperti kayu, buah, dan getah. Ada sekitar 31 motif batik yang tercatat dari daerah ini, namun beberapa motif yang terkenal adalah durian pecah, merak ngeram, dan angso duo. LampungTradisi batik di Lampung diperkenalkan oleh pendatang dari Jawa. Metode pewarnaannya dilestarikan bersama dengan tapis, tekstil tenun tradisional khas Lampung. Batik Lampung mengandung akulturasi budaya Islam dan Buddha. Salah satu contoh paling nyata dari hal ini adalah motif pohon hayat yang merepresentasikan Pohon Kehidupan. Beberapa motif lain yang terkenal adalah mahkota siger, gamolan, dan gajah way kambas. South SumatraDi Sumatera Selatan, teknik tie-dye seringkali digunakan bersama batik. Ada dua jenis kain batik tie-dye yang dikenal di Sumatera Selatan yang pertama adalah gambo, batik tie-dye yang pewarnanya berasal dari pohon gambier. Jenis kedua disebut jumputan, yang menggunakan pewarna alami dan sintetis untuk menghasilkan warna-warna cerah. Proses pewarnaan keduanya dilakukan secara manual. Beberapa motif yang terkenal adalah bintik tujuh, jumputan bintang, dan jupri kembang teh. Pelajari mengenai sejarah, implikasi budaya, dan arti di balik setiap motif, dan lebih banyak lagi mengenai batik Indonesia di Artikel terkait Berita Previous Tracing batik in Java Culture, ArtNikita Purnama22 February 2021English, Batch 10 - English, Batch 10 Next Tracing batik in Sumatra Culture, Art, FashionNikita Purnama19 February 2021English, Batch 9, Batch 9 - English
Desainyang ditampilkan adalah dari ornamen dan adat budaya di Sumatra Utara. Gorga atau ukiran di bagian luar rumah yang memiliki macam-macam motif sering diadaptasi sebagai desain dalam pembuatan batik Sumatra Utara. Perajin melakukan proses pembuatan batik motif khas Sumatera Utara di Medan, Sumut, Senin (9/2).
Ada kain sutera dengan harga yang fantastisIndonesia terkenal dengan keindahan batiknya. Namun, tahukah Moms tentang batik Dayak?Menyambut Hari Batik Nasional setiap tanggal 2 Oktober, mengenali beragam jenis batik di Indonesia menjadi hal yang penting, UNESCO, batik Indonesia dikenal dunia karena teknik mewarnai yang unik dan dibuat menggunakan tangan tanpa mesin.Setiap motifnya pun menghadirkan filosofi dan makna yang berbeda bagi seperti apa sejarah batik Dayak khas Kalimantan? Yuk, kenali lebih lanjut!Baca Juga Endorsement Strategi Ladang Marketing Menguntungkan!Filosofi Batik Dayak KalimantanFoto Batik Dayak adalah salah satu suku yang berada di pulau batik khas Kalimantan berawal dari kisah seorang putri di daerah rantau yang bernama Putri Junjung ia hanya meminta kain tenun dan kain calap diwarnai untuk dibuat dalam satu hari kepada Patih Lambung ini adalah permintaannya sebelum dipersunting sebagai kisah tersebut, motif batik Kalimantan terus dikembangkan ke berbagai membatiknya pun menggunakan metode cap, celup, atau Dayak pun menjadi salah satu budaya yang melekat di masyarakat lokal, khususnya suku kehidupan orang Dayak, aktivitas di perairan sungai menjadi mata pencaharian utama Dayak memiliki makna keberanian dan harmonisasi kebudayaan di tengah-tengah yang dipilih juga terkenal tegas, kuat, dan mencolok, sehingga lebih menarik serta cantik saat Juga Intip Indahnya Kain Tenun Pandai Sikek, Kain Khas Sumatera BaratAneka Motif Batik DayakBatik Dayak utamanya berasal dari daerah Nunukan, Kalimantan itu, pengrajin meluaskan produksinya ke berbagai wilayah, seperti Kalimantan Barat Kalbar, Kalimantan Tengah Kalteng, sampai Kalimantan Timur Kaltim.Berikut aneka motif batik Dayak dan filosofinya1. Batik TidayuFoto suku Dayak yang tinggal lama di Kalimantan mempengaruhi corak batik yang halnya batik Dayak dengan nama Tidayu, yang mendapat pengaruh dari berbagai berasal dari singkatan Tionghoa, Dayak, dan heran, percampuran budaya ini melahirkan motif batik yang cantik dan khas dari batik Tidayu adalah adanya gambar kipas dari etnis Tionghoa, tameng dari suku Dayak, serta bunga pucuk rebung dari etnis Dayak ini mengandung unsur yang berkaitan dengan hubungan alam dan makna spiritual yang dalam, Benang BintikMelansir Kemdikbud, batik Dayak yang juga tak kalah populer adalah motif benang adalah motif batik khas Kalimantan Tengah yang juga menghadirkan berbagai unsur, sepertiMotif nagaMotif BalangaMotif senjataMotif Batang Garing, dan lain-lainWarna dasar dari batik jenis ini biasanya merah, kuning, hijau, dan satu motifnya berkaitan dengan pemaknaan terhadap pohon Batang Garing pohon kehidupan.Pohon ini diyakini diturunkan langsung oleh Tuhan Dayak Ngaju yang bernama Ranying Hatalla Langit Tuhan Yang Maha Esa.Baca Juga Rayakan Hari Batik Nasional, Ini 7+ Motif Batik Cantik yang Ada di Indonesia!3. Batik SasiranganFoto Batik Sasirangan dari Kalimantan Selatan, batik Sasirangan mengandung makna menjahit tersebut menggambarkan bagaimana proses jahitan manual dari tangan setiap pembuatan batik Dayak ini terbilang agak rumit dan membutuhkan proses pewarnaan yang yang dibutuhkan dari pembuatan kain batik ini juga cukup unik, yakni menggunakan kain kain pembatas ini berasal dari tali atau benang dengan ukuran tertentu, bukan lilin atau jenis ini mulai dipopulerkan sejak abad ke-12, tepatnya pada masa pemerintahan kerajaan Dipa yang berada di Kalimantan Batik TarakanBatik Dayak lain yang juga berasal dari Kalimantan Utara adalah motif ini terinspirasi dari kekayaan alam yang ada di Kota Tarakan, seperti jenis flora dan yang digunakan untuk membantik biasanya berupaKulit kayu manggaKulit kayu mahoniKulit bakauMotif ini mengusung konsep kehidupan alam melalui pemilihan warna yang berasal dari habitat ini lantaran warna yang diambilnya tidak menggunakan pewarna kimia atau itu, motif batik Tarakan juga didominasi dengan corak kayu dan ornamen yang berkaitan dengan alam Juga Yuk Kenalan dengan 6 Motif Batik Bali yang Indah!5. Motif Burung EnggangFoto Burung Enggau juga batik Dayak dengan motif burung Enggang mengandung makna tanda kedekatan masyarakat lokal dengan bagian tubuh burung digunakan sebagai simbol kebesaran dan kemuliaan suatu batik Dayak khas Kaltim ini menggunakan material berkualitas, seperti semi sutra, sutra, serat sutra, dan serat berbahan sutra diketahui paling banyak peminatnya, karena termasuk bahan yang heran, jika kain batik sutra dibanderol dengan harga yang cukup Batik ShahoMotif batik Kalimantan selanjutnya adalah Shaho. Ini adalah salah satu kerajinan asli kota Shaho berasal dari singkatan sebuah anggota keluarga yang ada sejak tahun keluarga tersebut terdiri dari Supratono dan Haryati, selaku orang tua dan ketiga anaknya yang bernama Ardi, Hendri, dan khas dari batik Dayak ini adalah gambar yang menyerupai spiral, melengkung, patung manusia, dan lingkaran filosofi kain Dayak, serta beragam jenis motif dan coraknya yang motif batik Dayak yang memuat Moms tertarik mengenakannya? Sumber Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.
Motifbatik Sumatra utara menggambarkan suku di Sumatra utara dan mengambil corak pada kain ulos batak yang ada. Ulos merupakan nama lain dari kain yang menjadi sebutan orang-orang sumatra utara. pembuatan ulos sama halnya seperti pembuatan kain songket yaitu menggunakan alat tenun.
Maknafilosofis tersirat adalah kesejahteraan dan kehidupan rakyat minang. Terdapat motif pucuk rebung berasal dari rebung, makanan khas Sumatera Barat. Rebung merepresentasikan kesejahteraan, kesuburan, dan harapan. Motif keluak daun pakis berasal dari tumbuhan pakis atau paku yang dapat ditemukan di pinggiran sungai.
sIvEK. 4lj1btcizc.pages.dev/1094lj1btcizc.pages.dev/1374lj1btcizc.pages.dev/2024lj1btcizc.pages.dev/1614lj1btcizc.pages.dev/1354lj1btcizc.pages.dev/14lj1btcizc.pages.dev/1734lj1btcizc.pages.dev/480
motif batik yang bukan berasal dari sumatera utara adalah motif